10 January 2007

Bedol Desa

Situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nampaknya akan sulit dibuka. Hari ini adalah pengumuman hasil seleksi administrasi rekrutmen pegawai KPK. Enam orang dari sebelas teman saya satu ruangan (Subkomisi Hak Sipil & Politik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) diketahui ikut mengisi aplikasi pegawai KPK. Beberapa teman lain di Subkomisi lain dikabarkan juga ikut mengisi aplikasi beberapa waktu yang lalu.

Setiba di kantor mereka langsung duduk serius di depan komputer. Dengan pandangan mata tajam mereka buka internet, ketik http://www.kpk.go.id/ dan langsung klik bagian "Rekrutmen KPK 2007 Klik disini". Sebagian kecewa dan harus menunggu lagi. Pengumuman hasil seleksi yang dijanjikan panitia hari ini belum tersedia. Di layar hanya tertulis:



"PENGUMUMAN
REKRUTMEN PEGAWAI KPK


Hasil seleksi administrasi terhadap seluruh lamaran yang masuk dan dianggap valid akan diumumkan pada hari Selasa, 9 januari 2007 melalui website http://www.kpk.go.id/ ,
yang akan dihubungkan ke Panitia Rekrutmen PT. Daya Makara UI. Hanya peserta
yang telah lolos seleksi administratif (seleksi tahap I) yang akan mendapat panggilan resmi melalui e-mail masing-masing.



Jakarta , 4 Januari
2007
Panitia Rekrutmen PT. Daya Makara UI"

Kabar tingkat kesejahteraan yang lebih baik dibanding disini mendorong kawan-kawan saya turut mengundi nasib dalam seleksi pegawai KPK. Konon, staf dengan pengalaman 3 tahun digaji tiga kali lipat lebih besar. Siapa tidak terarik?

Kalau Anda tanya apakah saya juga bagian dari enam orang tersebut maka jawabanya adalah iya. Kenapa tidak dicoba sesuatu yang menjanjikan lebih baik dari segi jenjang karir.

Seorang teman lulusan Magister Manajemen UGM mengabarkan bahwa dia digaji cukup oleh KPK. Pantas karena KPK pasti ingin stafnya tidak lagi memikirkan perut dan kesejahteraan keluarga manakala dia sedang mengerjakan tugasnya. Kalau seorang pekerja masih khawatir dengan kelangsungan hidup diri dan keluarganya maka sangat kecil dia konsentrasi pada tugas.

Bila staf kantor saya yang ikut rekrutmen KPK diterima maka sebagian besar ruangan akan kosong. Komnas HAM harus membuka lowongan lebih besar pada tahun depan karena stafnya ikut program "bedol desa" ke KPK.

2 comments:

Pan Mohamad Faiz said...

Wah, statusnya kok ada kata "masih" bekerja di.. dst. Memangnya mau ikut bedol desa ke tempat lain juga yah. :p

Nice to know u also Mas Andinur. Keep update d' Human Rights development in Indonesia.

Salam
PMF

andinur said...

Bung Faiz, kalau teman lama tanya pada saya selalu : "Apakah masih di Komnas HAM". Jawabannya seperti itu bung.