10 January 2007

Hasil KPK Janggal

Hasil seleksi pegawai KPK tahap I yang seharusnya tanggal 9 Januari 2007 telat diumumkan. Hingga pukul 15.00 tanggal 9 Januari 2007 belum juga diumumkan. Diduga pengumuman ini akan terlambat lagi, seperti pada saat pengumuman pertama kali karena adanya kelainan pada formulir isian di internet.

Memperhatikan daftar pengumuman hasil seleksi tahap I terdapat beberapa kejanggalan yaitu ada 10 (sepuluh) kandidat tidak melengkapi No KTP. Perhatikan No urut : 8; 162; 188; 541; 565; 572; 642; 1291; 1301; 1472;

Ada 3 (tiga) kandidat yang mengisi kolom KTP dengan nama. Perhatikan no. urut berikut : 579 tita nurani; 1146 SOVIA LOLITA A. PARDEDE; 1595 IRNI TRIANI;

Ada 2 (dua) kandidat yang mengisi keterangan. Perhatikan pada no urut 585 "sedang dalam proses pembuatan" ; no. urut 788 "#N/A "; Ada satu KTP dengan nomor cantik. Perhatikan nomor cantik 112233445566 pada no. urut 1884.

Pada saat pengisian kolom identitas jelas-jelas panitia meminta No. KTP. Kolom itu dilengkapi dengan tanda * warna merah dan artinya harus diisi. Saya hanya berprasangka baik. Bisa jadi si peserta salah dan lupa mengisi kolom nomer KTP dengan nama atau keterangan. Tapi mudah-mudahan bukan kesalahan pada PT Daya Makara UI, sebagaimana pada pertama kali pendaftaran dibuka setelah itu ditutup sementara untuk kemudian dibuka kembali.

Terakhir, pada pukul 15.27, 11 Januari 2006, pengumuman hasil KPK hanya terdiri dari 3 kolom yaitu kolom nomor urut, no. registrasi dan kode posisi. Kolom no. KTP telah hilang. Nampaknya panitia menyadari akan kejanggalan-kejanggalan di atas sehingga perlu segera manghapus kolom no. KTP agar masyarakat tidak mengetahui kejanggalan itu. Sayang kejanggalan itu sudah terlanjur diketahui.

Terima kasih. Semoga mendapat perhatian bersama. Syukur-syukur mendapat tanggapan dari panitia meskipun semua tahu bahwa hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat.

Ket: kalau masih dipublish, daftar peserta hasil seleksi Tahap I (tanpa kolom No. KTP) bisa dilihat di http://203.142.85.106/listing.html

6 comments:

Asri said...

Hhhmmm... Kalo begini jelas perlu dicurigai, Pak Andi... Perlu dipertanyakan, apakah benar seleksi calon pegawai di KPK bebas dari KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme)??? Mungkin tim seleksi KPk berpikir, "...wong hasilnya aja ribuan kayak gini... Masukin satu ato dua nama titipan pasti gak ada yang tau, nih..." Hehehe... Gak tau mereka kalo ada orang yang secermat dirimu untuk memperhatikan hasil itu satu persatu... Hehehe... Tapi semoga tulisan ini bukan hasil dari kekecewaan karena gagal bedol desa sipol Komnas, ye... Hehehe...

andinur said...

Sedari awal tulisan pasti akan dianggap sebagai refleksi kekecawaan alias ungkapan (kalau boleh mewakili) barisan sakit. Tapi bukan dan tidak sama sekali. Ada yang lebih kecewa lagi yaitu bagi mereka yang menggantungkan sama sekali kepada rekrutmen KPK. (iye kali ye....padahal sih kecewa dikit...)

halamanAvant said...

yang jelas kalo urusan gini di kasih ke UI ya gini ini. namanya juga Universitas Idiot? wong sejak masa pendaftaran aja ka emng udah sempat bermasalah to? jan wagu tur lucu.

andinur said...
This comment has been removed by the author.
andinur said...

Waduh, Pan, jangan "rasis" gitu dong...jangan-jangan emang yang gagal itu karena tidak masuk kriteria atau malah melampui kriteria sehingga kalau diloloskan KPK ga mampu bayar gaji lebih sesuai kapasitasnya. Tapi kayaknya lebih dekat ke yang pertama...bukan begitu AA GYM..

Dee said...

Gimana ya cara ngeberantas KKN, pake Baygon bisa gak ya -:?
Salut juga sama Pak Andi yg merhatiin sampai sedetail-detailnya. Sedikit sharing aja walau mengingat ini sungguh menyakitkan sekali.
CPNS kmrn (2006) tes akhir wawancara sang interviewernya bilang "last question mba, siapa yang membawa mba masuk ke dept ini?"
Asli, aku tertegun dan teringat saat diluar td percakapan seseorang sesama peserta interview dengan seseorang yang aku gak kenal siapa. Kata dia "Om, nanti yg ditanya apa seh aku dah lupa semua deh. Tadi aja diskusi sama Dee aku dah lupa semua, gak ada yg aku tau lagi" Omnya itu jawab "halah tenang aja wawancara cuma formalitas aja, fix data udah ditangan mereka kok. Nanti pasti ditanya orang dalam kamu jangan lupa bilang nama dan bagian om"
Gw langsung nyeletuk aja "waduh om, nasib saya gimana neh?"
si Om sakti itu jawab "aduh gimana ya neng, mungkin tahun depan bisa neng coba lagi. Neng kan masih muda"
lah... apa coba ???
Dan ada rasa kecewa, unfair, sakit saat pengumuman si "mba" itu lolos dan aku tidak termasuk dalam orang-orang yg berfaktor lucky itu. Tapi kita harus tetap optimis masih ada kesempatan nyoba lagi kali ya, tetap semangat GANBATTE O KUDASAI....!