Malam-malam sebelum saya pindah rumah, Bapak Mertua saya (Sukimin Joyo Suparto) sudah buka-buka buku panduannya : Primbon Betaljemur Adamakna. Setelah diitung-hitung atas dasar weton saya dan istri (Is Wahyuni) ketemulah hari baik : Selasa, 2 Januari 2007, pagi. Perlengkapan pindahan yang harus dibawa adalah tikar, sapu lidi dan bantal. Malam sebelum pindahan saya harus memindahkan dulu benda-benda tadi dari rumah sewa saya ke rumah mertua. Rumah kontrakan saya satu blok dengan rumah mertua.
Pada 2 Januari 2007 pagi, saya harus mengantar barang tadi dari rumah mertua ke rumah baru melewati jalan memutar. Padahal rumah sewa saya dengan rumah baru satu jalan meski beda satu blok. Hematnya, dari rumah sewa saya cukup berjalan lurus ke rumah baru. Tapi namanya syarat saya harus melakukan saran tadi. Kata Bapak saya, itu syarat biar rejeki lancar. Manurut hitung-hitungan rumah saya menghadap barat dan itu cocok dengan weton (hari lahir) saya.
Saya sendiri tidak percaya dengan hitung-hitungan Jawa meski saya dilahirkan di tanah Jawa. Seharurnya saya jalan kaki membawa serta tiga benda tadi. Tapi karena ga mau dibilang orang gila akhirnya saya dan istri sepakat membawanya dengan mobil dengan jalur tetap memutar.Saya mengikuti saran Bapak mertua hanya atas dasar penghormatan terhadap Bapak, tidak lebih dari itu. Mungkin bagi kaum Ahlusunnah wal Jamaah, apapun alasannya, yang saya lakukan adalah pelanggaran hukum agama. Wallahu 'alam.
Ilustrasi : http://www.baliadpro.com
No comments:
Post a Comment